Mahasiswa KPI IIQ Jakarta Belajar Langsung dari Praktisi: Ifa Azkia sebagai Dosen Tamu Mata Kuliah MC dan Protokoler
Kegiatan ini merupakan bagian dari
komitmen Prodi KPI IIQ Jakarta untuk menghadirkan suasana pembelajaran yang
kontekstual dan terhubung langsung dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan
mendatangkan dosen tamu dari kalangan praktisi, mahasiswa tidak hanya mendapatkan
teori dari dosen pengampu, tetapi juga wawasan aplikatif dari para profesional
di lapangan.
Dalam perkuliahan yang berlangsung
selama lebih dari dua jam tersebut, Ifa Azkia membagikan pengalamannya mengenai
dunia ke-MC-an dan keprotokolan secara langsung dan mendalam. Mahasiswa diajak
memahami fungsi MC dalam berbagai jenis acara , mulai dari acara formal,
semi-formal, hingga non-formal , lengkap dengan struktur naskah, teknik membuka
dan menutup acara, hingga etika berpakaian dan berbicara di hadapan publik.
“MC itu bukan hanya suara yang
terdengar, tapi juga karakter yang terasa. Ia adalah representasi dari acara
dan institusi yang diwakilinya,” ungkap Ifa
dalam penyampaiannya yang tegas namun bersahabat.
Ifa juga menekankan pentingnya memahami
keprotokolan, terutama bagi MC yang akan bertugas dalam acara resmi yang
melibatkan tokoh-tokoh penting seperti pejabat pemerintah, pimpinan lembaga,
atau tokoh masyarakat. Ia menjelaskan urutan tata acara resmi, posisi duduk
(tata tempat), hingga strategi menjaga suasana formal tetap hidup dan tidak
kaku.
Selain pemaparan materi, sesi
perkuliahan juga diisi dengan praktik langsung. Mahasiswa diminta untuk mencoba
menjadi MC dengan skenario tertentu, lalu mendapatkan masukan secara langsung
dari Ifa Azkia. Beberapa aspek yang disoroti antara lain: intonasi suara,
gesture tubuh, ekspresi wajah, dan penguasaan naskah acara.
“Kita tidak belajar jadi MC hanya dengan
membaca buku. Kita harus berdiri, bicara, dan berani salah,” kata Ifa menyemangati mahasiswa.
Mahasiswa KPI yang mengikuti kelas ini
tampak antusias dan aktif bertanya. Banyak dari mereka mengaku bahwa sesi ini
membuka mata mereka tentang dunia ke-MC-an yang sebelumnya dianggap sepele.
“Saya jadi tahu bahwa menjadi MC tidak
sesederhana hanya membaca rundown. Ada teknik dan etika yang harus
diperhatikan,” ujar Mela salah satu peserta pelatihan
tersebut.
Dosen pengampu mata kuliah, Qurrata A’yun
menyampaikan bahwa mendatangkan dosen tamu dari kalangan profesional merupakan
strategi pembelajaran yang efektif untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi
lulusan yang adaptif, kompeten, dan percaya diri.
“Kami ingin mahasiswa KPI tidak hanya
cakap teori, tetapi juga punya pengalaman berinteraksi langsung dengan dunia
profesional. Hal ini sangat penting dalam membangun kesiapan mental dan
keterampilan praktis mereka,” ujar beliau.
Kehadiran Ifa Azkia sebagai dosen tamu
bukan hanya memberikan inspirasi dan ilmu, tetapi juga membuka ruang bagi
mahasiswa untuk membayangkan masa depan mereka di dunia komunikasi yang
sesungguhnya. Prodi KPI IIQ Jakarta berharap, pembelajaran seperti ini akan
terus menjadi bagian dari kurikulum yang mengedepankan keseimbangan antara
ilmu, keterampilan, dan akhlak Qur’ani
Komentar
Posting Komentar